SMK SIAP KERJA: LOWONGAN KERJA 2022 LULUSAN SMK

SMKN 2 Jember
0
Oleh :
Sayyid Muhamad Alwi
Kapodi Building Department SMKN 2 Jember

 

Kerja! Begitu menjadi ingatan utama bagi lulusan SMP yang ingin melanjutkan jenjang di atasnya. Pendidikan yang relevan adalah untuk jenjang di atasnya adalah SMK, dimana sebagaimana diketahui bahwa lulusannya disiapkan untuk kerja.


Lantas, apa yang menjadi kesiapan SMK untuk menyiapkan kerja bagi peserta didik yang menempuh di dalamnya? Jawabnya adalah kurikulum yang disediakan memang untuk menyiapkan peserta didik untuk siap memasuki dunia kerja. Sebagai bukti, pada kelas XII peserta didik mendapat jatah mata pelajaran yang sesuai dengan kompetensi yaitu sama banyak dengan mata pelajaran kelompok A, B, dan C1—mata pelajaran yang umum semisal matematika, fisika, kimia, bahasa Indonesia, bahasa inggris dan sebagainya. Jadi porsi yang ditawarkan dan telah dilaksanakan pada penerapan kurikulum 2013 adalah 50:50 untuk mata pelajaran C2 dan C3 (produktif/sesuai kompetensi yang dipilih) dengan kelompok umum tersebut.


Kedua, penyiapan peserta didik untuk menjadikan bagian kegiatan pembelajarannya berbasis dunia kerja sesungguhnya, yang sering disebut prakerin (Praktek Kerja Industri). Yaitu sebuah program yang dilakukan di dunia usaha dan dunia industry sebagai bentuk penyiapan kerja, adaptasi terhadap DUDI sesungguhnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sudira dkk (2009:38) Model multi entry-multi exit, sebagai perwujudan konsep pendidikan dengan sistem terbuka secara ideal sangat tepat bagi pola pembelajaran pada pendidikan kejuruan.

Jadi semua SMK harus melakukan prakerin sebagai bagian dari kurikulum untuk pendidikan kejuruan. 


Salah satu sekolah yang sangat peduli terhadap prakerin dan pada umumnya sangat berhubungan DUDI adalah SMK Negeri 2 Jember. Sekolah ini sangat berkeinginan dan berkeyakinan kuat bahwa melalui prakerin menjadi salah satu arena bagi peserta didik untuk benar-benar menunjukkan kemampuan yang telah dimiliki selama menempuh pendidikan di SMK Negeri 2 Jember. Tidak menutup kemungkinan adalah menjadikan peserta didik setelah lulus mampu bekerja di tempatnya prakerin dahulu maupun bisa menjadi salah satu dasar Curriculum Vitae (CV) untuk melamar di tempat yang sesuai dengan jurusannya kelak ketika lulus.


Pada akhirnya pihak sekolah dengan pihak DUDI menjadi sebuah simbiosis mutualisme dalam membantu peserta didik mencapai cita-citanya ketika memasuki sekolah—yaitu Sekolah Menengah Kejuruan—yang menyiapkan untuk bekerja, sehingga masuk SMK adalah benar-benar siap untuk kerja. Semoga!

Disadur ulang dari artikel sidulah.com yang sudah wafat. Bertujuan agar tulisan yang sudah dibuat tetap hadir di tengah-tengah kita!


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)